Kabupatén Tulungagung: Béda antarrépisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
m Ngarapihkeun éjahan, replaced: Era → éra , serta → sarta (6), Indonesia → Indonésia (4), beda → béda (5) using AWB |
m Ngarapihkeun éjahan, replaced: Kecamatan → kacamatan (23), kabupaten → kabupatén (4), sakitar → kira-kira, dijadikan → dijadikeun (4), proses → prosés (2), tahun → taun (4), kelurahan → kalurahan (2), desa → désa (2), dauna → daun... |
||
Baris ka-41:
Ceuk sakaol deui mah, ngaran Tulungagung téh asalna tina dua kecap, nyaéta tulung jeung agung, tulung hartinya cinyusu nu gedé, sedengkeun agung hartina gedé. Tina éta kecap, Tulungagung hartina mangrupa wewengkon nu boga cinyusu nu gedé. Saméméh diwangunna Bendungan Niyama di Tulungagung Kidul nalika jaman soldadu Jepang, di mamana di wewengkon Tulungagung ukur aya cinyusu wungkul. Jaman harita mah, ku sabab loba cinyusu, unggal wewengkon loba nu kakeueum ku cai, boh usum katiga, komo deui usum hujan.
Kawasna mah, étimologi ngaran ieu kabupatén nu pangkuatna mah nyaéta vérsi kadua,{{fact}} ieu ngaran dimimitian nalika puseur dayeuh Tulungagung mulai pindah ka tempat nu kiwari. Saméméhna mah puseur dayeuh Tulungagung téh ayana di wewengkon Kalangbret tur dingaranan Kadipatén Ngrowo (Ngrowo ogé hartina mah cinyusu). Pindahna
{{tarjamahkeun|Indonesia}}
== Sajarah ==
Baris ka-75:
Jadi lengkapnya Tulungagung mempunyai arti "Sumber air besar" atau "Pertolongan besar".
Menurut Mbah Wo, Juru Kunci Eyang Agung Tjokrokoesoemo, Wajak Kidul. Meskipun sumber air dan pertolongan itu berlainan artinya, namun di dalam sejarah Tulungagung keduanya tak dapat dipisahkan, karena mempunyai hubungan erat sekali dalam soal asal mula terbentuknya daerah maupun perkembangannya. Dahulu orang menyebutnya
Mbah Wo menjelaskan dahulu daerah Ngrowo itu tidak seluas sekarang. Semenjak Katemenggungan diubah kedudukannya menjadi
Bantuan-bantuan dari
Sebelum
Bupati pertama hingga ke XI masih disebut Bupati Ngrowo. Baru pada
Nama-nama Bupati / Kepala Daerah yang memimpin Tulungagung sejak berdirinya Pemerintahan di Tulungagung
Baris ka-118:
== Geografi ==
Batas-batas wilayah
* Sebelah utara: [[Kabupaten Kediri]]
* Sebelah Selatan: [[Samudera Hindia]]
Baris ka-124:
* Sebelah Barat: [[Kabupaten Trenggalek]]
Secara topografi, Tulungagung terletak pada ketinggian 85 m di atas permukaan laut (dpl). Bagian barat laut
== Pemerintahan ==
=== Kepala Daerah ===
Baris ka-133:
=== Perwakilan ===
[[DPRD]]
{| class="wikitable"
|-
!
! Kursi
|-
Baris ka-174:
== Penduduk ==
Pada akhir 2006 jumlah penduduk di
498.533 (49,71%) jiwa dan perempuan 504.274 (50,29%). Kepadatan penduduk terkonsentrasi pada 3
== Pendidikan ==
Baris ka-325:
== Industri ==
Tulungagung terkenal sebagai salah satu penghasil [[marmer]] terbesar di Indonésia, yang bersumber di bagian selatan Tulungagung. Tulungagung juga termasuk salah satu pusat industri marmer di Indonésia, dan terpusat di selatan Tulungagung, terutama di
Selain industri marmer, di Tulungagung juga tumbuh dan berkembang berbagai industri kecil dan menengah antara lain memproduksi alat-alat/perkakas rumah tangga, batik, dan konfeksi termasuk bordir. Beberapa batik yang terkenal di Tulungagung di antaranya Batik Tulungagung (sangat minim), Batik Satriomanah, dan sebagainya. Di
== Pariwisata ==
Baris ka-333:
=== Wisata Alam ===
Sebenarnya, Tulungagung memiliki banyak potensi pariwisata yang bisa diandalkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Sayangnya, masih banyak potensi pariwisata yang belum digarap secara baik oleh Pemerintah
== Wisata pantai ==
Baris ka-339:
== Wisata Air Terjun ==
Selain objek wisata pantai, Tulungagung juga memiliki objek wisata alam lain, di antaranya Air Terjun Lawéan di
== Wisata Candi ==
Selain itu Tulungagung juga mempunyai Beberapa wangunan Candi yang tersebar di beberapa tempat, yaitu Candi Dadi yang terletak di Puncak bukit di
=== Wisata Budaya ===
Tulungagung memiliki beberapa kesenian khas yang bisa
* [[Wayang Kulit Purwo/Ringgit Purwo]]
Baris ka-363:
=== Wisata Kuliner ===
Tulungagung memiliki jajanan khas, yaitu:
* [[Sate dan Gule Kambing]], Sate Tulungagung mirip dengan sate lainnya dan tampak sederhana, terdiri dari daging kambing yang ditusuk dalam sujen (tusuk sate) bambu, disajikan dengan bumbu kecap yang diberi merica dan petis, sarta ditaburi dengan irisan bawang merah, di beberapa warung ditambah irisan daun jeruk, berbéda dengan tampilan Sate di
* [[Nasi Lodho Tulungagung]], sebenarnya kuliner ini mirip dengan kare ayam, hanya saja ayamnya dipanggang/diasap terlebih dulu dan disajikan bersama nasi/tiwul (tiwul adalah nasi yang terbuat dari gaplek/singkong) dengan pelengkap ''gudhangan (kudapan) ''sayur-sayuran, namun dalam perkembangannya lebih banyak yang disajikan (warung kaki lima) serupa dengan kare ayam. Lodho Tulungagung dibédakan dalam 2 genre,yaitu Lodho kuah kental dan encer, kekentalannya berasal dari konsentrasi santan, biasanya rasanya pedas,ayamnya ayam kampung.
* [[Sredek]], Makanan yang terbuat dari gethuk singkong, kemudian digoreng. Biasa dimakan dengan tempe goreng dan cabe mentah (sebagai lalap), adalah makanan khas Tulungagung selatan.
Baris ka-369:
* [[Emping Melinjo]], makanan ini terbuat dari biji belinjo yang dipipihkan dan kemudian dijemur seperti kerupuk.
* [[Kerupuk Gadung]], kuliner yang untuk saat ini pembuatannya hanya dikuasai oleh sedikit orang (umumnya orang tua) karena pengolahannya harus diperam dulu menggunakan abu untuk menghilangkan kandungan getah gadung agar tidak menyebabkan efek mabuk/pusing ketika dimakan.
* [[Soto Ayam Kampung Tulungagung]] warung soto dengan aroma rempah yang kuat dan kemiri sebagai penguat rasa banyak ditemui disekitaran
* [[Nasi pecel Tulungagung]], nasi pecel dengan karakter sambal pecel seperti di daerah
* [[Sompil]], Lontong diiris kemudian disiram dengan sayur lodeh (umumnya lodeh kacang) dan diatasnya ditambahi dengan bubuk kedelai yang gurih-manis.
* [[Lopis]], makanan seperti lontong biasanya dicampur cenil, kicak atau gethuk dikasih larutan gula merah
* [[Cenil]] Yang dibuat dari singkong yang diolah melalui
* [[Kerupuk Rambak Tulungagung]], kerupuk yang terbuat dari kulit sapi/kerbau serupa kerupuk jangek di Padang-Sumatra Barat namun dengan karakter yang lebih renyah, sentra industri kerupuk ini ada di seputaran Botoran Panggungrejo kota, Sembung.
* [[Gethuk]], singkong rebus yang dihaluskan dengan cara ditumbuk bersama gula jawa/ gula aren dan disajikan dengan taburan parutan kelapa diatasnya.
* [[Srondeng]], parutan kelapa yang digoreng dengan dibumbui sedemikian rupa sampai berwarna merah kecoklatan, kadang-kadang buat campuran dendeng sapi
* [[Jenang sabun|Jenang Syabun]], jenang yang diolah dari beras ketan menjadi serupa dodol dengan penggabungan karakter rasa manis dari dua macam gula, gula jawa dan gula pasir,jenang ini mempunyai tektur lembut namun kenyal dan tidak lengket,originalnya jenang initidakmenggunakan pengawet,sehingga jarang dipajang ditoko,jika berminat disarankan datang ke pabriknya di
* [[Jenang Grendol]], makanan terbuat dari tepung kanji, biasanya disajikan bersama dengan Jenang Baning yang terbuat dari tepung beras sarta Jenang Ketan dari bubur ketan hitam. Secara terpisah Jenang Grendol disajikan dengan kuah santan karena karakter jenang itu sendiri yang sudah manis namun apabila dicampur akan diberikan kuah gula jawa/gula aren yang umum disebut Juruh.
* [[Geti]], adalah nuget terbuat dari wijen kadang-kadang dicampur kacang yang dimasak dengan gula sehingga memunculkan sensasi rasa yang manis-gurih.
* [[Kopi Cethe]], ampas kopi yang
* [[Punten Pecel]], Punten serupa dengan Jadah cuma bédanya kalau Jadah terbuat dari bahan ketan sementara Punten dari bahan beras yang ditanak dengan santan gurih dan kemudian ''dijelu atau ''ditumbuk pelan dan umumnya ditambah parutan kelapa muda sehingga tercipta adonan kenyal dan gurih yang biasanya disajikan dengan pecel.
* [[Brondong Ketan]], di Tulungagung umumnya disebut Bipang, dengan mengolah berondong dari beras ketan yang diolah dengan gula.
Baris ka-386:
* [[Glondhong Juruh]],asli Sambitan, terbuat dari kukusan ketela pohon disiram juruh kental atau dibuat dengan memasukkan singkong kedalam ke ''jadi/''wajan besar tempat orang memasak gula jawa/gula tebu sehingga menjadi manis, kadang-kadang disebut juga Cimplung yang mungkin karena dibuat dengan ''nyemplung/me''masukan singkong ke wadah pengolahan gula.
* [[Sego Bantingan]], nasi bungkus yang dijual secara murah meriah, pelengkapnya sederhana (lauk standar dan sambal/''keringan'') dan apabila ingin menambahkan sayur atau lauk ada disiapkan secara terpisah.
* [[Gembrot]], kuliner khas yang terbuat dari beberapa jenis
* Gathot, makanan yang terbuat dari singkong yang direndam air garam kemudian dijemur hingga kering menjadi Gaplek, gaplek yang dicacah/diiris tipis apabila ditanak menjadi Gathot dan disajikan dengan parutan kelapa muda, sementara itu Gaplek yang ditumbuk menjadi Tiwul dan ditanak sebagai pengganti nasi
* Klethek, klethek merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang dalam pengolahannya dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya, seperti terasi dan kedelai. Klethek mirip dengan keripik singkong hanya saja dalam pemasakannya klethek digoreng sedikit lebih lama.
Baris ka-403:
* [[Triyogi Yuwono]], Guru besar, Rektor (2011-2015) ITS-Surabaya
* [[Pangeran Adipati Soejono]], politikus Belanda
* [[KI Dalang Moerdi Kondo Moerdiyat]], Sesepuh Tulungagung Yang Paling dihormati
* [[Yongki Ariwibowo]], Pesepak bola timnas Indonésia AFF cup 2010
* [[Suparno (akademisi)|Prof.Dr.H.Suparno]], Rektor Universitas Negeri Malang 2007-2014
Baris ka-424:
== Pemekaran Daerah ==
'''Kota Tulungagung''' adalah kota yang akan di mekarkan dari
# [[Tulungagung, Tulungagung|Tulungagung Kota]]
Baris ka-431:
# [[Tulungagung, Tulungagung|Tulungagung Timur]]
Apabila Kota Tulungagung dimekarkan dari
== Komunitas ==
|