Kabupatén Tulungagung: Béda antarrépisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ilhambot (obrolan | kontribusi)
m Ngarapihkeun éjahan, replaced: Kecamatan → kacamatan (23), kabupaten → kabupatén (4), sakitar → kira-kira, dijadikan → dijadikeun (4), proses → prosés (2), tahun → taun (4), kelurahan → kalurahan (2), desa → désa (2), dauna → daun...
Anisabot (obrolan | kontribusi)
m ngarapihkeun ejahan, replaced: bahasa → basa (2), replaced: daerah → daérah (19)
Baris ka-69:
Dalam sejarah babad Tulungagung disebutkan bahwa nama Tulungagung tidaklah timbul dengan tiba-tiba. Telah banyak musim silih berganti berikut masa-masa yang dilampauinya, yang semuanya itu meninggalkan kenangan-kenangan yang tersendiri di dalam lembaran riwayat terjadinya Kota Tulungagung. Apa yang dapat kita kenang dari nama Tulungagung, Berikut catatan wartawan Mataram Timur.
Tulungagung berasal dari dua kata Tulung dan Agung. Kata Tulung mempunyai dua arti
Pertama : Tulung dalam bahasabasa Sanskerta artinya sumber air atau dalam bahasabasa Jawa dapat dikatakan Umbul.
Kedua : Tulung yang berarti pemberian, pertolongan atau bantuan.
Adapun "Agung" berarti besar.
Baris ka-75:
Jadi lengkapnya Tulungagung mempunyai arti "Sumber air besar" atau "Pertolongan besar".
 
Menurut Mbah Wo, Juru Kunci Eyang Agung Tjokrokoesoemo, Wajak Kidul. Meskipun sumber air dan pertolongan itu berlainan artinya, namun di dalam sejarah Tulungagung keduanya tak dapat dipisahkan, karena mempunyai hubungan erat sekali dalam soal asal mula terbentuknya daerahdaérah maupun perkembangannya. Dahulu orang menyebutnya Kabupatén Ngrowo, ialah sesuai dengan kéadaan daerahnyadaérahnya yang kesemuanya tidak jauh letaknya dari sungai. Misalnya : Gledug, Patjet, Waung, Tawing dll; Sebelum dijadikeun Kabupatén daerahdaérah-daerahdaérah itu dikuasai oleh para Tumenggung. Dibawah perlindungan karajaan Mataram.
 
Mbah Wo menjelaskan dahulu daerahdaérah Ngrowo itu tidak seluas sekarang. Semenjak Katemenggungan diubah kedudukannya menjadi kabupatén, maka diperlukan adanya perluasan daerahdaérah. Tidak cukup hanya terdiri rawa-rawa saja, tetapi membutuhkan pula daratan untuk kemakmuran masyarakatnya.
 
Bantuan-bantuan dari kabupatén sekitarnya sangat dibutuhkan. Ini terjadi pada sekitar abad ke-19. Kabupatén Blitar menyumbang daerahdaérah Ngunut. Kabupatén Ponorogo menyumbang daerahdaérah pegunungan Trenggalek. Sedangkan Kabupatén Pacitan menyumbang daerahdaérah pantai selatan yaitu Ngrajun, Panggul dan Jombok. Dengan demikian Kabupatén Ngrowo dahulu daerahnyadaérahnya hingga Kabupatén Trenggalek. Bantuan berupa daerahdaérah tersebut merupakan 'pertolongan yang besar bagi pembentukan Kabupatén Ngrowo.
 
Sebelum dijadikeunnya kabupatén daerahdaérah-daerahdaérah tersebut dikuasai oleh para Tumenggung di bawah perlindungan karajaan Mataram.
 
Bupati pertama hingga ke XI masih disebut Bupati Ngrowo. Baru pada taun 1901 nama Ngrowo itu diganti dengan Tulungagung. Ketika itu yang menjadi bupatinya R. T. Partowidjojo. Beliau yang menyelesaikan perobahan nama tadi karena menjabat Bupati sejak taun 1896 hingga taun 1901. Demikianlah asal mula nama Tulungagung yang dahulu sering disebut Kota Banjir. Tulungagung mengandung makna "Berasal dari Sumber air yang besar” tetapi dengan usaha dan bantuan yang besar pula dapat memberi pertolongan yang besar.
Baris ka-124:
* Sebelah Barat: [[Kabupaten Trenggalek]]
 
Secara topografi, Tulungagung terletak pada ketinggian 85 m di atas permukaan laut (dpl). Bagian barat laut Kabupatén Tulungagung merupakan daerahdaérah pegunungan yang merupakan bagian dari pegunungan Wilis-Liman. Bagian tengah adalah dataran rendah, sedangkan bagian selatan adalah pegunungan yang merupakan rangkaian dari [[Pegunungan Kidul]]. Di sebelah barat laut Tulungagung, tepatnya di kacamatan Sendang, terdapat [[Gunung Wilis]] sebagai titik tertinggi di Kabupatén Tulungagung yang memiliki ketinggian 2552 m. Di tengah Kota Tulungagung, terdapat Kali Ngrowo yang merupakan anak [[Kali Brantas]] dan séolah membagi Kota Tulungagung menjadi dua bagian: utara dan selatan. Kali ini sering disebut dengan Kali Parit Raya dari rangkaian Kali Parit Agung.
 
== Pemerintahan ==
Baris ka-325:
== Industri ==
 
Tulungagung terkenal sebagai salah satu penghasil [[marmer]] terbesar di Indonésia, yang bersumber di bagian selatan Tulungagung. Tulungagung juga termasuk salah satu pusat industri marmer di Indonésia, dan terpusat di selatan Tulungagung, terutama di kacamatan Campurdarat, yang di dalamnya banyak terdapat perajin marmer,sayangnya saat ini marmer kualitas terbaik sudah habis. Aset marmer dari Tulungagung telah menembus pasar internasional. Di daerahdaérah yang sama, juga terdapat industri onyx yang mempunyai kualitas mirip marmer.
 
Selain industri marmer, di Tulungagung juga tumbuh dan berkembang berbagai industri kecil dan menengah antara lain memproduksi alat-alat/perkakas rumah tangga, batik, dan konfeksi termasuk bordir. Beberapa batik yang terkenal di Tulungagung di antaranya Batik Tulungagung (sangat minim), Batik Satriomanah, dan sebagainya. Di kacamatan Ngunut terdapat industri peralatan Tentara seperti tas ransel, sabuk, seragam,tenda dan makanan ringan seperti kacang atom. Di kacamatan Ngunut juga terdapat industri batu bata dan genteng yang berkualitas. Di kalurahan sembung juga di kenal sebagai pusat industri krupuk rambak. Sedangkan di bagian pegunungan utara, yakni kacamatan Sendang terdapat perusahaan air susu sapi perah dan teh. Industri perikanan, dan gula merah juga Tulungagung juga tidak kalah, ini telah dikenal secara nasional. salah satunya Pabrik Gula Modjopanggung di kacamatan Kauman.
Baris ka-333:
 
=== Wisata Alam ===
Sebenarnya, Tulungagung memiliki banyak potensi pariwisata yang bisa diandalkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerahdaérah. Sayangnya, masih banyak potensi pariwisata yang belum digarap secara baik oleh Pemerintah Kabupatén Tulungagung. Meski demikian, industri pariwisata di Tulungagung cukup berkembang dengan objek wisata andalan [[Pantai Popoh]] yang terletak di [[Besuki, Tulungagung|Kecamatan Besuki]].
 
== Wisata pantai ==
Baris ka-363:
=== Wisata Kuliner ===
Tulungagung memiliki jajanan khas, yaitu:
* [[Sate dan Gule Kambing]], Sate Tulungagung mirip dengan sate lainnya dan tampak sederhana, terdiri dari daging kambing yang ditusuk dalam sujen (tusuk sate) bambu, disajikan dengan bumbu kecap yang diberi merica dan petis, sarta ditaburi dengan irisan bawang merah, di beberapa warung ditambah irisan daun jeruk, berbéda dengan tampilan Sate di kabupatén Trenggalek (Sate Bendo) yang dalam penyajiannya ditaburi kecambah sama seperti daerahdaérah Nganjuk, tidak seperti sate Madura dan sate Ponorogo dan Kediri, yang bumbu-nya mengandung kacang, Sehingga rasanya memang khas Tulungagung-an, pada dasarnya perbédaan rasa ini dikarenakan prosés bakarnya dicelupkan dalam kuah gule dan pemakaian kecap manis tradisional merk kuda khas tulungagung-an.
* [[Nasi Lodho Tulungagung]], sebenarnya kuliner ini mirip dengan kare ayam, hanya saja ayamnya dipanggang/diasap terlebih dulu dan disajikan bersama nasi/tiwul (tiwul adalah nasi yang terbuat dari gaplek/singkong) dengan pelengkap ''gudhangan (kudapan) ''sayur-sayuran, namun dalam perkembangannya lebih banyak yang disajikan (warung kaki lima) serupa dengan kare ayam. Lodho Tulungagung dibédakan dalam 2 genre,yaitu Lodho kuah kental dan encer, kekentalannya berasal dari konsentrasi santan, biasanya rasanya pedas,ayamnya ayam kampung.
* [[Sredek]], Makanan yang terbuat dari gethuk singkong, kemudian digoreng. Biasa dimakan dengan tempe goreng dan cabe mentah (sebagai lalap), adalah makanan khas Tulungagung selatan.
Baris ka-370:
* [[Kerupuk Gadung]], kuliner yang untuk saat ini pembuatannya hanya dikuasai oleh sedikit orang (umumnya orang tua) karena pengolahannya harus diperam dulu menggunakan abu untuk menghilangkan kandungan getah gadung agar tidak menyebabkan efek mabuk/pusing ketika dimakan.
* [[Soto Ayam Kampung Tulungagung]] warung soto dengan aroma rempah yang kuat dan kemiri sebagai penguat rasa banyak ditemui disekitaran kacamatan Kauman dan kacamatan Gondang
* [[Nasi pecel Tulungagung]], nasi pecel dengan karakter sambal pecel seperti di daerahdaérah Kabupatén Blitar, yang membédakan dengan pecel dari daerahdaérah lain seperti Madiun/Ponorogo adalah karakter sambal kacang yang pedas manis (karena penambahan gula jawa/gula aren) sarta aroma daun jeruk yang kuat.
* [[Sompil]], Lontong diiris kemudian disiram dengan sayur lodeh (umumnya lodeh kacang) dan diatasnya ditambahi dengan bubuk kedelai yang gurih-manis.
* [[Lopis]], makanan seperti lontong biasanya dicampur cenil, kicak atau gethuk dikasih larutan gula merah