Kabupatén Tulungagung: Béda antarrépisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
m ngarapihkeun ejahan, replaced: bahasa → basa (2), replaced: daerah → daérah (19) |
ngarapihkeun ejahan, replaced: wanguna → wangunna, utara → kalér (5), replaced: barat → kulon (2), selatan → kidul (10) using AWB |
||
Baris ka-79:
Mbah Wo menjelaskan dahulu daérah Ngrowo itu tidak seluas sekarang. Semenjak Katemenggungan diubah kedudukannya menjadi kabupatén, maka diperlukan adanya perluasan daérah. Tidak cukup hanya terdiri rawa-rawa saja, tetapi membutuhkan pula daratan untuk kemakmuran masyarakatnya.
Bantuan-bantuan dari kabupatén sekitarnya sangat dibutuhkan. Ini terjadi pada sekitar abad ke-19. Kabupatén Blitar menyumbang daérah Ngunut. Kabupatén Ponorogo menyumbang daérah pegunungan Trenggalek. Sedangkan Kabupatén Pacitan menyumbang daérah pantai
Sebelum dijadikeunnya kabupatén daérah-daérah tersebut dikuasai oleh para Tumenggung di bawah perlindungan karajaan Mataram.
Baris ka-119:
== Geografi ==
Batas-batas wilayah Kabupatén Tulungagung secara administratif adalah sebagai berikut:
* Sebelah
* Sebelah
* Sebelah Timur: [[Kabupaten Blitar]]
* Sebelah Barat: [[Kabupaten Trenggalek]]
Secara topografi, Tulungagung terletak pada ketinggian 85 m di atas permukaan laut (dpl). Bagian
== Pemerintahan ==
Baris ka-325:
== Industri ==
Tulungagung terkenal sebagai salah satu penghasil [[marmer]] terbesar di Indonésia, yang bersumber di bagian
Selain industri marmer, di Tulungagung juga tumbuh dan berkembang berbagai industri kecil dan menengah antara lain memproduksi alat-alat/perkakas rumah tangga, batik, dan konfeksi termasuk bordir. Beberapa batik yang terkenal di Tulungagung di antaranya Batik Tulungagung (sangat minim), Batik Satriomanah, dan sebagainya. Di kacamatan Ngunut terdapat industri peralatan Tentara seperti tas ransel, sabuk, seragam,tenda dan makanan ringan seperti kacang atom. Di kacamatan Ngunut juga terdapat industri batu bata dan genteng yang berkualitas. Di kalurahan sembung juga di kenal sebagai pusat industri krupuk rambak. Sedangkan di bagian pegunungan
== Pariwisata ==
Baris ka-339:
== Wisata Air Terjun ==
Selain objek wisata pantai, Tulungagung juga memiliki objek wisata alam lain, di antaranya Air Terjun Lawéan di kacamatan Sendang, Coban Alam di kacamatan Campurdarat, Gua Selomangleng di kacamatan Boyolangu, sarta Gua Pasir di kacamatan Sumbergempol. Di
== Wisata Candi ==
Selain itu Tulungagung juga mempunyai Beberapa
=== Wisata Budaya ===
Baris ka-365:
* [[Sate dan Gule Kambing]], Sate Tulungagung mirip dengan sate lainnya dan tampak sederhana, terdiri dari daging kambing yang ditusuk dalam sujen (tusuk sate) bambu, disajikan dengan bumbu kecap yang diberi merica dan petis, sarta ditaburi dengan irisan bawang merah, di beberapa warung ditambah irisan daun jeruk, berbéda dengan tampilan Sate di kabupatén Trenggalek (Sate Bendo) yang dalam penyajiannya ditaburi kecambah sama seperti daérah Nganjuk, tidak seperti sate Madura dan sate Ponorogo dan Kediri, yang bumbu-nya mengandung kacang, Sehingga rasanya memang khas Tulungagung-an, pada dasarnya perbédaan rasa ini dikarenakan prosés bakarnya dicelupkan dalam kuah gule dan pemakaian kecap manis tradisional merk kuda khas tulungagung-an.
* [[Nasi Lodho Tulungagung]], sebenarnya kuliner ini mirip dengan kare ayam, hanya saja ayamnya dipanggang/diasap terlebih dulu dan disajikan bersama nasi/tiwul (tiwul adalah nasi yang terbuat dari gaplek/singkong) dengan pelengkap ''gudhangan (kudapan) ''sayur-sayuran, namun dalam perkembangannya lebih banyak yang disajikan (warung kaki lima) serupa dengan kare ayam. Lodho Tulungagung dibédakan dalam 2 genre,yaitu Lodho kuah kental dan encer, kekentalannya berasal dari konsentrasi santan, biasanya rasanya pedas,ayamnya ayam kampung.
* [[Sredek]], Makanan yang terbuat dari gethuk singkong, kemudian digoreng. Biasa dimakan dengan tempe goreng dan cabe mentah (sebagai lalap), adalah makanan khas Tulungagung
* [[Kemplang]], makanan yang terbuat dari ketela yang diparut dikasih bumbu-bumbu dibentuk pipih diatasnya dikasih kacang lotho lalu di goreng itu juga makanan khas tulungagung
* [[Emping Melinjo]], makanan ini terbuat dari biji belinjo yang dipipihkan dan kemudian dijemur seperti kerupuk.
Baris ka-399:
* [[Sri Somantri]], pakar hukum tata negara Universitas Padjadjaran
* [[Yogi Sugito]], rektor Universitas Brawijaya (2006 - 2010)
* Irjen Pol Drs. [[Mudji Waluyo]], SH, MM. (Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi
* [[Inten Suweno]], Mantan menteri Peranan Wanita (UPW)
* [[Triyogi Yuwono]], Guru besar, Rektor (2011-2015) ITS-Surabaya
|