Wangun pamaréntahan: Béda antarrépisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mssetiadi (obrolan | kontribusi)
enggal
 
Mssetiadi (obrolan | kontribusi)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris ka-17:
#[[Plutokrasi]], (Basa Yunani ''Ploutos'' nu hartina "kabeungharan" sarta ''Kratos'' nu hartina "kakawasaan"), dikasawa ku nu jaregud.
#[[Républik]] ([[Basa Latin]] ''res publica'' hartina "uruan awam"), nagara dikawasa, dipimilik tur diaping ku rahayat.
# Sistim [[parleméntér]], sistim pamarentahan dimana [[parlemén]] boga pokal penting dina pamrentahan, ngangkat [[perdana mentri]] sarta nurunkeun pamarentahan, ku jalan ngaluarkeun mosi teu percaya.
<!--
# Sistim [[présidénsiil (présidénsial), atawa disebut oge sistim kongrésional, mangrupakeun sistim pamarentahan nagara republik di mana kakawasaan eksekutif dipilih ngaliwatan pamilu sarta pisah tina kakawasaan legislatif.
# Sistim [[parleméntér]], sistim pamarentahan dimana [[parlemén]] boga pokal penting dina pamrentahan, ngangkat [[perdana mentri]] sarta nurunkeun pamarentahan, ku jalan ngaouarkeun mosi teu percaya. Dina sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.
# [[Sémiprésidénsiil]] nyaeta gabungan sistim pamarentahan presidensiil jeung parlementer. Kadang-kadang sistim ieu disebut oge Dualisme Éksekutif. Presiden dipilih ku rahayat sahingga miboga kawasa nu kuat. Presiden ngalaksanakeun kakawasaan babarengan jeung perdana mentri. Sistm ieu dipake ku Républik Kalima Perancis.
# [[Totalitarian]], lawanna sistim demokrasi, nagara ngawasa sagala aspek , ekonomi jeung pulitik masarakat, sarta nangtukeun ajen hade jeung goreng dina paripolah, kapercayaan jeung paham di masarakat. Euweuh pangbeda antara hak jeung kawajiban nagara jeung masarakat. Contona urut pamarentah [[Uni Soviét]] dina mangsa [[Stalin]], [[Jérman]] dina mangsa [[Nazi]] sarta [[Républik Rahayat Tiongkok]] nalika mangsa [[Mao]].
# [[Khalifah]] ([[Basa Arab]] خليفة Khalīfah), gentosna [[Nabi]] [[Muhammad SAW]] sanggeus anjeunna pupus. Khalifah dialihbasakeun"gaganti" atawa "wawakil".
Khalifah sering disebut oge Amīr al-Mu’minīn (أمير المؤمنين) atawa "pamingpin jalma nu [[iman|ariman]], atawa "panmingpin umat Islam" kadang disingkat "emir" atawa "amir". Sanggeus [[Khulafaur Rasyidin]] ([[Abu Bakar]], [[Umar bin Khattab]], [[Utsman bin Affan]], jeung [[Ali bin Abi Thalib]]), kakhalifahan dicekel ku [[Bani Umayyah]], [[Bani Abbasiyah]], jeung [[Bani Usmaniyah]], sarta sababaraha khalifah leutik. Jabatan jeung pamareintahan Khalifah runtag jeung dibubarkeun ku diadegkeunnana [[Républik Turki]] tanggal [[3 Maret]] [[1924].
 
==Rujukan==
Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan.
<references/>
 
==Tumbu luar==
Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini.
* {{id}} [http://politea.wordpress.com/2007/01/14/bentuk-pemerintahan/ Blog ngeunaan wangun pamarentahan]
* {{en}} [http://users.erols.com/mwhite28/20c-govt.htm Types of Governments from Historical Atlas of the 20th Century]
* {{en}} [http://users.erols.com/mwhite28/othergov.htm Other classifications examples from Historical Atlas of the 20th Century]
* {{en}} [http://stutzfamily.com/mrstutz/WorldAffairs/typesofgovt.html Types of government]
[[Kategori:Wangun pamaréntahan]]
 
[[bg:Форма на държавно управление]]
15. Sistem presidensiil (presidensial), atau disebut juga dengan sistem kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
[[bn:সরকার ব্যবস্থা]]
 
[[da:Statsform]]
Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:
[[ca:Forma de govern]]
 
[[de:Regierungsform]]
* Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.
[[en:Form of government]]
* Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan.
[[es:Forma de gobierno]]
* Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.
[[eo:Ŝtatformo]]
 
[[fr:Types de gouvernements]]
Dalam sistem presidensiil, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika presiden melakukan pelanggaran konstitusi, posisi presiden bisa dijatuhkan. Ciri-ciri pemerintahan presidensiil yaitu:
[[hr:Društveni poredak]]
 
[[id:Bentuk pemerintahan]]
* Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
[[it:Forma di governo]]
* Kekuasan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
[[uk:Форма правління]]
* Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
[[ja:政治体制]]
* Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasan eksekutif presiden bukan kepada kekuasaan legislatif.
[[ko:정부 형태]]
* Presiden tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
[[lt:Valdymo forma]]
 
[[li:Regieringsvorm]]
16. Semipresidensiil adalah sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem pemerintahan: presidensiil dan parlementer. Terkadang, sistem ini juga disebut dengan Dualisme Eksekutif. Dalam sistem ini, presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kekuasaan yang kuat. Presiden melaksanakan kekuasaan bersama-sama dengan perdana menteri. Sistem ini digunakan oleh Republik Kelima Perancis.
[[hu:Államforma]]
17. Totalitarian Sebagai lawan dari sistem demokrasi, sistem totalitarian adalah bentuk pemerintahan dari suatu negara yang bukan hanya selalu berusaha menguasai segala aspek ekonomi dan politik masyarakat, tetapi juga selalu berusaha menentukan nilai-nilai ‘baik’ dan ‘buruk’ dari prilaku, kepercayaan dan paham dari masyarakat. Sebagai akibatnya, tak ada lagi batas pemisah antara hak dan kewajiban oleh negara dan oleh masyarakat.
[[nl:Regeringsvorm]]
 
[[no:Styreform]]
Di dalam sistem totalitarian, bukan negara yang melayani masyarakat, tetapi sebaliknya sebanyak mungkin anggota masyarakat, khususnya mereka yang bekerja di lembaga-lembaga pemerintah, diwajibkan melaksanakan berbagai tugas untuk membantu penguasa membangun negara ke arah bentuk ideal. Misalnya diwajibkan menjadi anggota satu-satunya partai politik atau satu-satunya serikat buruh bentukan pemerintah. Apabila nilai-nilai komunis (atau nilai-nilai suatu agama) dianggap oleh penguasa sebagai bentuk ideal, maka nilai tersebut akan didoktrinkan ke dalam pola pikir masyarakat.
[[nn:Styresett]]
 
[[pt:Forma de governo]]
Berbagai bentuk sistem totalitarian dalam suatu pemerintahan berpijak pada ideologi-ideologi yang berbeda. Walaupun demikian, semuanya memiliki ciri-ciri bersama. Dua ciri utama totalitarian yang terpenting adalah adanya ideologi yang disebarkan dan dimasukkan ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat dan keberadaan partai politik tunggal agar seluruh komponen masyarakat bisa dimobilisir melalui partai tunggal tersebut.
[[ru:Форма государственного правления]]
 
[[sk:Forma štátu]]
Contoh kasus : Pimpinan partai tunggal ini mengontrol sistem negara, termasuk lembaga-lembaga pengadilan dan parlemen (jika ada), lembaga-lembaga pendidikan, mengontrol komunikasi melalui radio, televisi, dan berbagai alat komunikasi (di masa modern termasuk internet, seperti yang masih dilakukan pemerintah Republik Rakyat Cina hingga sekarang ini), bahkan bila perlu dengan mengerahkan polisi rahasia.
[[sr:Друштвено уређење]]
 
[[fi:Valtiomuoto]]
Contoh sistem pemerintahan yang paling sering disebut sebagai pemerintah totalitarian adalah bekas pemerintah Uni Soviet di bawah Stalin, Jerman di masa Nazi and Republik Rakyat Cina di masa Mao. Regim komunis di Uni Soviet dan Cina berusaha mencapai ‘nilai-nilai manusiawi yang universal’ dengan menciptakan berbagai kelas masyarakat. Negara Sosial Nasionalis Jerman berusaha mewujudkan ‘keunggulan dan kelebihan positif’ bangsa Arya.
[[sv:Statsskick]]
 
[[vi:Hình thức chính thể]]
Tidak jelas, apakah pemerintah Indonesia di masa orde baru yang hanya mengijinkan satu partai politik (Golkar), mewajibkan beberapa mata pelajaran tentang filsafat Pancasila dan sampai tahun-tahun 70-80-an melarang radio dan televisi-televisi swasta (sebelum salah seorang anak Soeharto ikut membidani kelahiran stasiun TV swasta pertama), bisa dikategorikan sebagai konsep totalitarian.
[[zh:政治体制]]
 
Dengan kemajuan teknologi (misalnya teknologi internet), perwujudan suatu pemerintah totalitarian modern mungkin berbeda dan lebih tersamar. Misalnya totalitarian di masa sekarang tidak lagi tergantung pada keberadaan secara fisik aparat rahasia atau aparat militer yang langsung melakukan operasi pengontrolan dan pemaksaan nilai-nilai, tetapi lebih tergantung pada teknologi.
 
18. Khalifah adalah gelar untuk pemimpin umat islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW (570–632). Kata “Khalifah” (خليفة Khalīfah) dapat diterjemahkan sebagai “pengganti” atau “perwakilan”. Pada awal keberadaannya, para pemimpin islam ini menyebut diri mereka sebagai “Khalifat Allah”, yang berarti perwakilan Allah (Tuhan), tetapi pada perkembangannya, sebutan ini diganti menjadi “Khalifat rasul Allah”, yang berarti “pengganti Nabi Allah”, yang kemudian menjadi sebutan standar untuk menggantikan “Khalifat Allah”. Meskipun begitu, beberapa akademis memilih untuk menyebut “Khalīfah” sebagai pemimpin umat islam tersebut.
 
Khalifah juga sering disebut sebagai Amīr al-Mu’minīn (أمير المؤمنين) atau “pemimpin orang yang beriman”, atau “pemimpin umat muslim”, yang terkadang disingkat menjadi “emir” atau “amir”.
 
Setelah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib), kekhalifahan yang dipegang berturut-turut oleh Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Bani Usmaniyah, dan beberapa khalifah kecil, berhasil meluaskan kekuasaannya sampai ke Spanyol, Afrika Utara, dan Mesir. Jabatan dan pemerintahan Khalifah berakhir dan dibubarkan dengan pendirian Republik Turki pada tanggal 3 Maret 1924 ditandai dengan pengambilalihan kekuasaan dan wilayah kekhalifahan oleh Majelis Besar Nasional Turki, yang kemudian digantikan oleh Kepresidenan Masalah Keagamaan (The Presidency of Religious Affairs) atau sering disebut sebagai Diyainah.
 
Babandingan aristokrasi jeung wangun lianna:
* otokrasi - “pamarentahan ku saurang jalma”.
* meritokrasi - “pamarentahan ku jalma nu pantes mingpin”.
* plutokrasi - “pamarentahan ku jalma nu jaregud”.
* oligarki - “pamarentahan ku sagolongan leutik jalma”.
* monarki - “pamarentahan ku saurang jalma”.
* démokrasi - “pamarentahan ku [[rahayat]]”.
-->