Definisi adalah suatu batasan atau arti, bisa juga dimaknai kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, prosés, atau aktivitas.[1] Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi ialah rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi.[2]

Definisi juga diartikan sebagai uraian pengertian yang berfungsi membatasi objek, konsep, dan kéadaan berdasarkan waktu dan tempat suatu kajian.[1] Definisi mangrupa usaha para ilmuwan untuk membatasi fakta dan konsep.[3]

Daftar isi [sembunyikan] 1 Ciri-ciri definisi 2 Klasifikasi 2.1 Definisi nominal 2.2 Definisi formal 2.3 Definisi operasional 2.4 Definisi paradigmatis 2.5 Definisi luas 3 Teknik-Teknik menyusun definisi 3.1 Definisi ekstensional atau denotatif 3.2 Definisi intensional 4 Referensi Ciri-ciri definisi[sunting | sunting sumber] Suatu arti/makna kata tidak bisa langsung disebut sebagai definisi, karena definisi mempunyai ciri-ciri khusus.[1] Adapun arti/makna kata bisa diartikan sebagai definisi jika terdapat unsur kata atau istilah yang didefinisikan, atau lazim disebut definiendum.[1] Selanjutnya, di dalam arti tersebut harus terdapat unsur kata, frasa, atau kalimat yang berfungsi menguraikan pengertian, lazim disebut definiens, dan tentunya juga harus ada pilihan katanya.[1]

Pilihan kata tersebut ialah di mana definiens dimulai dengan kata benda, didahului kata ada-lah.[1] Misalnya kalimat Cinta adalah perasaan setia, bangga, dan prihatin dan kalimat Mahasiswa adalah pelajar di perguruan tinggi.[1]

Yang kedua, definiens dimulai dengan selain kata benda umpamanya kata kerja atau didahului kata yaitu.[1] Sebagai contoh Setia yaitu merasa terdorong untuk mengakui, memahami, menerima, menghargai, menghormati, mematuhi, dan melestarikan.[1] Kemudian, definiens juga diharuskan memberi pengertian rupa atau wujud diawali kata mangrupa, seperti kalimat Mencintai mangrupa tindakan terpuji untuk mengakhiri konflik.[1]

Adapun yang terakhir ialah bahwa definiens mangrupa sebuah sinonim yang didahului kata ialah.[1] Misalnya Pria ialah laki-laki.[1]

Klasifikasi[sunting | sunting sumber] Definisi nominal[sunting | sunting sumber] Definisi nominal berupa pengertian singkat. Definiens pada definisi jenis ini terbagi menjadi ada tiga macam.[1] Pertama, sinonim atau padanan, seperti kata manusia yang bersinonim dengan kata orang, maka jika ditulis hasilnya adalah Manusia]] ialah orang.[1] Selanjutnya terkait dengan terjemahan dari bahasa lain, contohnya Kinerja ialah performance.[1] Asal-usul sebuah kata dalam definisi nominal juga mangrupa hal yang penting, contoh: Psikologi berasal dari kata "psyche" berarti jiwa, dan "logos" berarti ilmu, psikologi ialah ilmu jiwa.[1]

Definisi formal[sunting | sunting sumber] Definisi formal disebut juga definisi [[terminologis, yaitu definisi yang disusun berdasarkan logika formal yang terdiri tiga unsur.[1] Struktur definisi ini berupa "kelas", "genus", "pembeda" (deferensiasi).[1] Ketiga unsur tersebut harus tampak dalam definiens.[1] Struktur formal diawali dengan klarifikasi, diikuti dengan menentukan kata yang akan dijadikeun definiendium, dilanjutkan dengan menyebut genus, dan diakhiri dengan menyebutkan kata-kata atau deskripsi pembeda.[1] Pembeda harus lengkap dan menyeluruh sehingga benar-benar menunjukkan pengertian yang sangat khas dan membedakan pengertian dari kelas yang lain.[1] Contoh kalimat yang mangrupa definisi formal adalah Mahasiswa adalah pelajar di perguruan tinggi.[1]

Definisi formal mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar sesuai dengan aturan yang ada.[1] Di antaranya, fefiniendium dan definiens bersifat koterminus, mempunyai makna yang sama.[1] Kemudian, definiendium dan definiens bersifat konvertabel, dapat ditukarkan tempatnya dan definiens tidak berupa sinonim, padanan, terjemahan, etimologi, bentuk populer, atau pengulangan definiendium.[1] Perbandingannya:

Manusia adalah orang yang berakal budi (salah) Manusia adalah insan yang berakal budi (salah) Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna (benar) Selanjutnya definiens bukanlah kiasan, perumpamaan, atau pengandaian.[1] Contonya kalimat Manusia adalah bagaikan hewan yang tidak pernah merasa puas (salah), kata bagaikan dalam kalimat ini mangrupa sesuatu yang tidak dibenarkan dalam definisi formal.[1] Contoh yang benar berada dalam kalimat Manusia adalah ciptaan Tuhan yang diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya.[1]

Syarat berikutnya yaitu definiens menggunakan makna pararel dengan definiendium, tidak menggunakan kata di mana, yang mana, jika, misalnya, dan lain-lain, definiens juga harus menggunakan bentuk positif, bukan kalimat negatif; tanpa kata negatif; tidak, bukan.[1] Misalnya bentuk kalimat negatif Pendidikan kewarganegaraan "tidak lain" adalah pembinaan pelajar agar menjadi warga negara yang baik sehingga mampu hidup bersama dalam masyarakat, baik sebagai anggota keluarga, masyarakat, maupun warga negara, sedang yang benar adalah Pendidikan kewarganegaraan adalah pembinaan pelajar agar menjadi warga negara yang baik sehingga mampu hidup bersama dalam keluarga, masyarakat, dan negar