K.S. Kostaman

wartawan Indonésia

LegendaSosok Wartawan Ternama Jaman Dahulu dari Cibatu Karier Wartawan Kenamaan dari Cibatu Jaman Kemerdekaan Seiring Terbitnya Novel Atheis

Daris Maharani 18 mei 2019,

Wartawan Ternama Jaman Dahulu dari Cibatu H. KS. Kostaman berjabat tangan dengan Presiden Soeharto RAKSAGARUTNEWS.COM – CIBATU

Begitu luar biasa di wilayah Cibatu Kabupaten Garut, sebelum Indonesia merdeka, horeng telah lahir sosok Achdiat Karta Mihardja menjadi wartawan dan karyawan Balai Pustaka, bahkan seiring namanya terkenal sebagai Sastrawan Indonesia berkat terbitnya novel karangannya berjudul Atheis pada tahun 1949, munculpula dari wilayah tersebut wartawan berbakat bernama H. KS. Kostaman. Ia dikenal sebagai wartawan, pengarang, serta ahli padalangan.

Karier Wartawan Cibatu Ternama Seiring Terbitnya Novel Atheis H. KS. Kostaman Bakat menulis H. KS. Kostaman sudah nampak sejak ia masih duduk di bangku SMP dan Pondok Pesantren. Hal itu terbukti, sewaktu mencuatnya novel Atheis pada tahun 1949, tulisan perdananya tayang di Surat Kabar Harian Pelajar.

Kemudian menginjak dewasa, H. KS. Kostaman mengawali kegiatan jurnalistiknya bekerja di Surat Kabar Harian Indonesia yang dipimpin oleh R. H. Moh. Koerdie, maupun semasa Rachdi Parta Atmadja. Selanjutnya sampai awal tahun 1965, ia bekerja di Harian Sipatahunan yang dipimpin oleh H. Atje Bastaman, hingga H. Moh. Kerdana.

Dikemudian hari dengan kecerdasannya menekuni profesi wartawan di dunia pers, kariernya meningkat menjadi Redaktur Harian Karya, Harian Gala, dan Harian Bandung Pos. Tak lama kemudian Wartawan Karuhun Cibatu kelahiran 27 Maret 1931 yang dibesarkan di Kampung Babakan Cau Desa Wanakerta Kecamatan Cibatu itu, didaulat menjadi Pimpinan Redaksi Mimbar Pedesaan dan Surat Kabar berbahasa Sunda yang terkenal dengan Surat Kabar Giwangkara.


Pada waktu itu H. KS. Kostaman, kendatipun kesehariannya disibukan dengan pekerjaan sebagai redaktur, akan tetapi beliau tidak melupakan pengabdiannya sebagai Karyawan Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung yang di tekuninya sejak menjadi pembantu siaran pada tahun 1956. Beliau selalu tetap eksis nebgabdikan dirinya menyusun berita berbahasa Sunda dan komentar siaran padalangan untuk RRI Bandung.

Setelah 5 tahun H. KS. Kostaman mengabdikan dirinya menjadi tenaga honor sebagai Karyawan RRI Bandung, terhitung semenjak menjadi pembantu siaran pada tahun 1956, barulah ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1961, dan purna tugas pada tahun 1987.

Salahsatu buah penanya yang paling memikat hati pembaca, yakni ketika H. KS. Kostaman menjadi Redaktur Harian Bandung Pos. Ia selalu menuangkan tulisannya pada surat kabar tersebut dengan rubriknya berjudul Catatan Sang Redaktur Harian Bandung Pos. Ternyata tulisan-tulisannya yang dituangkan pada rubrik tersebut, pada jaman itu selalu menjadi tauladan bagi mereka yang berprofesi sebagai wartawan khususnya, umumnya bagi para pembaca.


Selain itu, semasa hidupnya, H. KS. Kostaman di tengah sibuknya menekuni dunia jurnalistik, dan bekerja sebagai karyawan RRI Bandung, Ia aktif diberbagai organisasi, diantaranya Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Seniman Sunda Indonesia (ISSI), dan Yayasan Padalangan Jawa Barat (YPJB).

Semasa dirinya bergabung dalam Yayasan YPJB, dan selama berganti kepemimpinan di yayasan tersebut, dari R.A. Darya diganti R.U. Parta Suwanda, lantas diangkat M. Suhaya Atmadja, sosok H. KS. Kostaman tetap dikukuhkan memangku jabatan sebagai Sekretaris Yayasan Padalangan Jawa Barat hingga menjabat selama 14 tahun.

Sayangnya H. KS. Kostaman yang telah mengabdikan dirinya selama 45 tahun di dalam dunia penerbitan pers, juga dikenal sebagai tokoh pedalangan dan penyiar RRI Bandung yang akrab disapa “Mang Koko Kostaman” serta begitu familiar di panggil “Ua Kostaman” oleh rekan-rekan wartawan dan tokoh pedalangan, kini Sang Jurnalis tempo dulu sebagai karuhun para wartawan Cibatu itu, telah tiada pada 12 Desember 1995.

Tentunya kehadiran dari kedua wartawan tempo dulu, Achdiat Karta Mihardja dan H. KS. Kostaman yang terkenal dengan karya tulisnya itu benar-benar menjadi suatu kebanggaan yang luar biasa bagi setiap insan pers. Terutama bagi insan pers yang ada di wilayah Cibatu. (℗ Darma-dari berbagai sumber)/https://www.raksagarutnews.com/2019/05/wartawan-ternama-jaman-dahulu-dari-cibatu.html Archived 2019-08-21 di Wayback Machine

Rujukan

édit