Angklung: Béda antarrépisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris ka-77:
Buncis téh seni pintonan nu watekna hiburan, nu utamana kawentar di wewengkon Baros (Arjasari, [[Bandung]]).
▲Angklung bryan adalah angklung yang brayan mainin<!--Pada mulanya buncis digunakan pada acara-acara pertanian yang berhubungan dengan padi. Tetapi pada masa sekarang buncis digunakan sebagai seni hiburan. Hal ini berhubungan dengan semakin berubahnya pandangan masyarakat yang mulai kurang mengindahkan hal-hal berbau kepercayaan lama. Tahun 1940-an dapat dianggap sebagai berakhirnya fungsi ritual buncis dalam penghormatan padi, karena sejak itu buncis berubah menjadi pertunjukan hiburan. Sejalan dengan itu tempat-tempat penyimpanan padi pun (leuit; lumbung) mulai menghilang dari rumah-rumah penduduk, diganti dengan tempat-tempat karung yang lebih praktis, dan mudah dibawa ke mana-mana. Padi pun sekarang banyak yang langsung dijual, tidak disimpan di lumbung. Dengan demikian kesenian buncis yang tadinya digunakan untuk acara-acara ngunjal (membawa padi) tidak diperlukan lagi.
Nama kesenian buncis berkaitan dengan sebuah teks lagu yang terkenal di kalangan rakyat, yaitu ''cis kacang buncis nyengcle...'', dst. Teks tersebut terdapat dalam kesenian buncis, sehingga kesenian ini dinamakan buncis.
Baris 96 ⟶ 86:
Dari beberapa jenis musik mambu di Jawa Barat (Angklung) di atas, adalah beberapa contoh saja tentang seni pertunjukan angklung, yang terdiri atas: Angklung Buncis ([[Priangan]]/Bandung), Angklung Badud (Priangan Timur/[[Ciamis]]), Angklung Bungko ([[Indramayu]]), Angklung Gubrag (Bogor), Angklung Ciusul ([[Banten]]), Angklung Dog dog Lojor (Sukabumi), Angklung Badeng ([[Malangbong]], Garut), dan Angklung Daeng yang identik dengan Angklung Nasional dengan tangga nada diatonis, yang dikembangkan sejak tahun [[1938]]. Angklung khas Indonesia ini berasal dari pengembangan angklung Sunda. Angklung Sunda yang bernada lima (salendro atau pelog) oleh [[Daeng Sutigna]] alias Si Etjle ([[1908]]—[[1984]]) diubah nadanya menjadi [[tangga nada]] Barat (solmisasi) sehingga dapat memainkan berbagai lagu lainnya. Hasil pengembangannya kemudian diajarkan ke siswa-siswa sekolah dan dimainkan secara orkestra besar.
-->==Sumber rujukan==▼
▲==Sumber rujukan==
*[[Ganjar Kurnia]]. 2003. ''Deskripsi kesenian Jawa Barat''. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung.
|